Assalamu'alaikum,
Sisterfillah, siapa yang suka
Sushi, Teriyaki, dan makanan internasional? Hmm tapi bahannya halal nggak ya? Terus
pengolahannya gimana? Nah, pertanyaan-pertanyaan
itu dikupas di acara Syar’i Lifestyle
Halal Food Talk Show and Cooking Demo, dengan tema makanan Jepang. Acara ini diselenggarakan
di Halal Bistro by Fiddleheads, Pondok Indah Mall, Jakarta Selatan pada 4
Desember 2016.
Agar lebih berkah, acara dibuka dengan tilawah dan terjemahannya,
kemudian dilanjut dengan sambutan founders
oleh Dian Marina dan Fitri Aulia. Talk
show pertama diisi oleh Aisha Maharani selaku founder Halal Corner. Pada talk
show pertama dibahas soal konsumsi makanan modern dan kaitannya dalam
aturan Islam. Nah, ternyata makanan lezat saja tak cukup lho! Kita harus memastikan
bahan dan pengolahannya halal dan baik bagi tubuh.
Apa itu halal? Halal adalah segala sesuatu yang diizinkan oleh Allah dan
hal itu dapat memberi keselamatan di dunia dan akhirat. Selain itu, ketika
memilih hal yang halal, penting bagi kita untuk finding (mencari tahu),
knowing (mendalami), dan keeping (menjaga).
Mengapa sih halal itu penting? Karena mengonsumsi
makanan halal adalah kewajiban bagi seorang muslim. Sesuatu yang wajib, jika dilanggar
akan mendapat murka Allah kan? Hmm tak cuma makanan, penggunaan bahan halal
pada tubuh juga penting loh! Seperti dalam ayat berikut;
“Wahai sekalian manusia, makanlah
yang halal lagi baik dari apa yang terdapat di bumi, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syetan; karena sesungguhnya syetan itu adalah musuh yang nyata bagimu”
(QS Al Baqarah:168)
Terlebih lagi sejak terbukanya Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), maka semakin terbuka pula seluruh akses yang menunjang kehidupan. Hal ini semakin membuat bias tentang makanan mana yang halal dan tak halal. Ngerinya lagi, Aisha Maharani menyampaikan bahwa sekresi dari tubuh manusia (air mata, keringat, lemak perut, dan muntah) saat ini bisa digunakan sebagai bahan tambahan dalam pengolahan makanan. Hiii…. Na’udzubillah min dzaalik..
Terlebih lagi sejak terbukanya Masyarakat Ekonomi Asia (MEA), maka semakin terbuka pula seluruh akses yang menunjang kehidupan. Hal ini semakin membuat bias tentang makanan mana yang halal dan tak halal. Ngerinya lagi, Aisha Maharani menyampaikan bahwa sekresi dari tubuh manusia (air mata, keringat, lemak perut, dan muntah) saat ini bisa digunakan sebagai bahan tambahan dalam pengolahan makanan. Hiii…. Na’udzubillah min dzaalik..
Setelah
seru dengan bahasan talk show pertama,
acara berikutnya dilanjutkan dengan demo masak Premium Chicken Teriyaki dan Salmon Sushi bersama Chef Hendro
Kusumo. Demo masak ini diramaikan oleh dua komentator yaitu Adinda Palupi (Cooking
Lecturer) serta Adi Aprianto (manajer restoran Fiddleheads). Alhamdulillah,
peserta sangat antusias memerhatikan sekaligus mencicipi hihihi. Dalam sesi
ini, Chef Hendro berbagi soal bahan alternatif halal yang bisa digunakan untuk
memasak masakan Jepang. Jika Sisterfillah
mau tahu resep lebih lengkapnya, tunggu next article ya..
Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar berkat kerja sama peserta,
panitia serta tim sponsor. Semoga kehadiran SLS dapat memberi manfaat bagi Sisterfillah sekalian ya. Sampai jumpa
lagi! Wassalammu’alaikum wr wb :)
Love,
SLS Team
Contributor: OktinaDyah
Syari’ah Advisor:
FathimahSyauqi
Editor:
AnisaMuthi’ah
0 Response to "News " Kenapa Harus Halal Sih? (Review Halal Food Talk Show and Cooking Demo, by Syar'i Lifestyle) ""
Post a Comment