Ramadhan adalah
momentum kemenangan. Lihatlah bagaimana Rasulullah SAW beserta para sahabat
memenangkan Perang Badr saat mereka tengah menjalankan ibadah Ramadhan. Ada
kekuatan luar biasa yang menjadi kunci kesuksesan, yaitu keyakinan pada Allah,
satu-satunya Rabb dan Penolong. Pasukan muslimin yang berjumlah hanya sepertiga
dari pasukan kafir bisa keluar sebagai pemenang. Jangan bayangkan sebaliknya,
kalau sahabat bermalas-malasan karena lemas akibat puasa atau meminta perang
ditunda hingga selesai Ramadhan.
Ramadhan tidak
pantas dijadikan alasan untuk mengendurkan produktivitas umat muslim.
Sayangnya, masih ada diantara kita muslimah justru merasa letih menjalani bulan
Ramadhan. Kok bisa? Iya, ini bulan sibuk soal menu makanan berbuka, jadwal
ifthor bersama, belanja pakaian dan kue lebaran, berburu tiket mudik, ditambah
pekerjaan rumah/kantor yang serasa tidak kenal puasa. In syaa Allah, tahun ini
kita akan mulai merancang Ramadhan yang produktif bukan sekadar penuh
kesibukan.
Mohammed
Faris—lebih dikenal sebagai Abu Productive mengenalkan konsep
produktivitas muslim selama bulan Ramadhan. Muslim harus mampu memanfaatkan
momen Ramadhan untuk meningkatkan produktivitas dalam lingkup ruhiyah, jasmani,
dan sosial. Yuk, kita bahas strategi untuk mewujudkannya!
Produktivitas Ruhiyah
Produktivitas
ruhiyah adalah inti dari ibadah Ramadhan. Produktivitas ini akan mengantarkan
kita pada pencapaian barakah dalam keluarga, pekerjaan, kekayaan, kesehatan,
waktu, dan apapun yang kita miliki.
Awali ibadah
Ramadhan dengan niat yang lurus karena Allah SWT dan sertai dengan doa agar
Allah SWT memudahkan segala ibadah kita. Yakinlah bahwa Allah akan mengabulkan
doa kita.
“Dan
apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka sesungguhnya Aku
dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa
kepada-Ku. Maka hendaklah mereka memenuhi (perintah-Ku) dan beriman kepada-Ku,
agar mereka mendapat petunjuk.” (Q.S. Al Baqarah : 186)
Selanjutnya,
buatlah target ibadah pribadi—tilawah Qur’an, shalat berjama’ah, shalat sunnah,
dsb. Jadikan Ramadhan sebagai ajang untuk meningkatkan ibadah kita. Perbanyak
interaksi dengan Al Qur’an. Ini kan bulan perayaan diturunkannya Al Qur’an. Al
Qur’an yang dibaca saat bulan Ramadhan akan meninggalkan jejak teristimewa bagi
setiap pembacanya. Khusus muslimah, rencanakanlah aktivitas pengganti ibadah
wajib di masa haid. Ada baiknya, setiap malam sebelum tidur, kita sudah
merancang jadwal aktivitas esok hari. Ingat, prioritaskan waktu Ramadhanmu
untuk meningkatkan hubungan dengan Allah.
Produktivitas Jasmani
“Mu’min yang
kuat lebih aku cintai daripada mu’min yang lemah” (HR. Muslim).
Hadits tersebut
cukup jelas menggambarkan betapa Rasulullah mencintai pribadi yang sehat dan
kuat. Apalagi seorang muslimah seringkali memiliki banyak peran dalam keluarga
maupun masyarakat. Muslimah juga harus kuat!
Sudah banyak
penelitian yang membuktikan bahwa puasa itu baik bagi kesehatan. Namun, jangan
lengah dan perhatikan tips berikut agar badan tetap sehat dan produktif kala
berpuasa Ramadhan.
1.
Atur waktu tidur
Tidurlah
lebih awal—setelah shalat Isya, sehabis tarawih. Jika ada pekerjaan penting
yang harus diselesaikan, lakukan sebelum atau sesudah waktu fajar. Tubuh akan
terasa lebih segar.
Tidur
siang sekitar 20 menit sebelum atau sesudah waktu dzuhur dapat mengembalikan
tenaga kita. Jika sedang berada di kantor, manfaatkanlah waktu istirahat dan
pilih tempat yang tidak mengganggu aktivitas orang lain.
2.
Jaga asupan
makanan
Jangan
tinggalkan sahur. Ini adalah waktu yang penuh keberkahan dan disunnahkan
Rasulullah SAW. Pilih menu makanan seimbang dan sederhana, baik saat sahur
maupun berbuka. Sediakan kurma dan air putih untuk berbuka. Selain disunnahkan,
makanan ini juga terbukti baik bagi orang yang berbuka puasa.
3.
Tetap
berolahraga, meski ringan
Tubuh kita
mungkin tidak terbiasa menjalankan aktivitas sehari-hari sambil berpuasa.
Sesekali lakukan perenggangan pada anggota tubuh di sela aktivitas. Jika ingin,
lakukan olahraga ringan jelang waktu berbuka puasa.
Produktivitas Sosial
Selain produktif
secara ruhiyah dan jasmani, kita juga perlu meningkatkan produktivitas sosial
di bulan penuh keberkahan ini. Ramadhan dapat menjadi peluang bagi diri kita
untuk mengasah kesabaran, kedermawanan, silaturahim dan kepedulian serta
pelayanan pada masyarakat.
Luangkan harta,
waktu, bahkan diri kita untuk terlibat dalam aktivitas sosial masyarakat juga
syiar Islam. Banyak bersedekah dan jangan lewatkan kewajiban zakat fitrah atau
zakat lainnya yang telah memasuki nisab. Memberi makan orang berbuka puasa atau
menghadiri ifthor jama’i, asal jangan sampai melalaikan ibadah wajib dan
sunnah. Aktif dalam kegiatan di masjid dan lingkungan dalam syi'ar Islam bukan
sekadar sibuk dengan ibadah pribadi. Semua aktivitas ini adalah wujud rasa
syukur pada Allah SWT.
Ramadhan
produktif ternyata tetap Ramadhan yang padat. Namun, dengan semangat
produktivitas dan tetap menjaga niat karena Allah SWT semata, in syaa Allah kita
tidak termasuk muslimah yang melewatkan Ramadhan dengan kelelahan dan
kesia-siaan.
Siap untuk Ramadhan
yang produktif? Yuk!
Contributor:
Oktina Dyah Emilda Sundari
Meidhita Anjani Dewi
Syari’ah Advisor: Fathimah Syauqi
0 Response to "News " Be Productive In Ramadhan ""
Post a Comment