Dear Sisterfillah,
Baru seminggu
lalu kita merayakan hari kemenangan Idul Fitri.
Masih terasa suasana silaturahim yang menyenangkan. Hari Idul Fitri memang
identik dengan silaturahim dan berkumpulnya keluarga besar. Bagi mereka yang
merantaupun akan berusaha meluangkan waktu, materi, serta kepentingan-kepentingan
lain demi berkumpul dengan keluarga besar di kampung halaman. Lebaran menjadi
moment yang ditunggu-tunggu untuk merasakan indahnya kebersamaan dengan keluarga
besar.
Bagi
sisterfillah yang sudah berkeluarga dan telah memiliki anak, saat-saat ini bisa
dijadikan ajang untuk melatih sosialisasi sekaligus memperkenalkan anak dengan
keluarga besarnya. Kemampuan ini penting dimiliki si kecil lho sisterfillah.
Selain mengasah rasa percaya diri ananda saat berinteraksi dengan banyak orang
dan lingkungan baru, ia juga sudah mulai diajarkan sejak dini untuk menjaga
tali silaturahim dengan generasinya di keluarga besar. Fakta yang menyedihkan
saat ini, beberapa anggota-anggota keluarga muda sudah tidak saling kenal
dengan silsilah keluarganya. Alhasil, setelah generasi yang tua-tua sudah
tiada, terputuslah hubungan keluarga. Wuahh..jangan sampai yah sisterfillah
seperti itu.. Allah dan Rasulullah pun sangat menganjurkan kita untuk
memelihara silaturahim.
“Maka apa kiranya jika kamu berkuasa akan
membuat kerusakan di bumi dan memutuskan silaturahim? Mereka itulah orang-orang
yang dilaknat oleh Allah dan ditulikan telinga mereka dan dibutakan mata mereka.
“ (Muhammad : 22-23)
“Dan bertakwalah kamu kepada Allah yang
dengan namaNya kamu meminta-minta dan peliharalah silaturahim.” (Annia : 1)
Nah, sekarang
moment silaturahim dengan keluarga besar alias lebaran sudah lewat. Sebagian
dari sisterfillah mungkin ada yang punya pengalaman seperti ini :
“Lebaran kemarin anakku sudah berani berbaur dengan
anggota keluarga yang berkumpul. Ia mudah bergabung dan tahan berlama-lama saat
bermain dengan sepupu-sepupunya. Saya dan suami tidak kesulitan untuk
meninggalkannya saat bermain, sementara kami melakukan aktivitas yang lain.”
Wuaaah..Alhamdulillah
yaaa kalau ananda sudah terampil bersosialisasi. Eiiitss..tapi jangan terlalu
senang dulu yaa! Masih ada PR untuk sisterfillah dan suami lho! PR nya yaitu, sisterfillah dan suami
diharapkan memberi ananda lebih banyak kesempatan agar lebih sering bertemu dan
berinteraksi dengan keluarga besar. Misalnya, mengajak ananda berkunjung ke
rumah kerabat setiap akhir atau awal bulan di akhir pekan. Akan lebih baik bila
membawa sedikit oleh-oleh, seperti makanan, mainan, buku bacaan atau lainnya.
Dengan begini, juga menstimulasi ananda lebih care dengan sesama terutama saudaranya sendiri. Dan pastinya,
kerabat yang dikunjungi juga merasa senang karena diperhatikan oleh kita yaa!! J
Disisi lain,
ada dari sisterfillah yang justru merasakan pengalaman tidak menyenangkan saat
mengajak ananda bersilaturahim lebaran kemarin. Seperti yang dialami oleh salah
satu sisterfillah :
“Duh..anak saya susah banget untuk bisa dilepas.
Dari awal datang sampai akhir, terus aja baju saya dipegangin. Boro-boro mau
main sama sepupu-sepupunya, salaman sama anggota keluarga aja menolak. Saya dan
suami jadi malu sendiri sama perilakunya.”
Hmm…kalau dari
sisterfillah ada yang mengalami hal ini, STAY COOL dulu yaaa!! tarik napas
dalam, tidak perlu bersedih atau kesel dan marah-marah sama ananda. Efeknya
nanti ananda bisa tertekan dan justru membuat pengalaman silaturahim menjadi
hal yang traumatis bagi ananda. Ingat yaaa, bukan sisterfillah aja yang
ngalamin ini sendiri karena pada beberapa anak memang ada yang membutuhkan
waktu dahulu untuk bisa adjust sama
lingkungan baru. Kalau gitu, apa donk yang harus dilakukan? Yuk, simak beberapa
tipsnya :
Foto-foto atau video yang terekam ketika lebaran sebaiknya
dijadikan alat untuk membantu ananda kenal siapa saja anggota keluarganya. Agar
lebih menarik, sisterfillah boleh lho sambil bercerita tentang sedikit
karakteristik tiap anggota keluarga yang ananda lihat. Ini bisa memudahkan
ananda mengenali dan mengingat nama.
Manfaatkan telepon, video call dan alat komunikasi lainnya sebagai media ananda berkomunikasi dengan keluarga terutama yang berada di luar kota atau luar negeri. Jadi, ananda pun tidak asing dengan keluarganya yang berada jauh dari rumah.
Practice makes perfect! Jadi, ajak ananda latihan
sosialisasi dengan lebih sering meluangkan waktu untuk berkunjung ke rumah
kerabat atau boleh juga janjian ketemu di suatu tempat. Dengan pembiasaan, Insha
Allah ananda akan lebih terampil dan percaya diri untuk berinteraksi dengan
siapapun.
Sisterfillah bisa memberi ide pada keluarga untuk merencanakan acara seseruan keluar kota bareng atau menginap di suatu villa bersama dengan keluarga besar. Selain menjadi lebih lekat, moment-moment kebersamaan yang indah akan meninggalkan pengalaman positif pada ananda. Lalu akan muncul rasa sayang dan rindu pada diri ananda akan kehadiran saudara-saudaranya.
Mudah bukan?
Yuukk..kita terapkan supaya ananda bisa lebih PD dan eksis di keluarga
besarnya!!
Dan yang
terpenting, silaturahim tetap terjaga dari generasi ke generasi
In shaa Allah, Aamiin..
Contributor: Alfa Mardhika, M.Psi,
Psikolog
Syari’ah Advisor: Fathimah Syauqi
Editor: Anisa Muthi’ah
0 Response to "News " Menjaga Silaturahim Antar Generasi ""
Post a Comment