Alhamdulillah
kita sudah sampai pada bulan Dzulhijjah. Setelah selamat melewati lebaran kemarin,
apa kabar (dompet) Sisterfillah sekarang? Bisa ikut qurban tahun ini
kan...?!
Idul Adha, ya Idul Qurban
Idul Adha bukan sekedar momen makan-makan daging
kambing seperti iklan kecap yang marak belakangan. Pada bulan Dzulhijjah kita justru dituntut
memperbanyak ibadah, termasuk menyembelih qurban sebagai rasa taat dan syukur
pada Allah.
“Tiada
hari yang lebih agung di sisi Allah Subhanahu wa Ta’ala dan tidaklah amal
shalih lebih dicintaiNya di dalamnya daripada hari-hari yang sepuluh ini
(sepuluh hari pertama bulan Dzulhijjah). Maka perbanyaklah tahlil, takbir,
tahmid di dalamnya” (HR Ahmad dan Tabrani)
“Sesungguhnya
Kami telah memberikan kepadamu nikmat yang banyak. Maka shalatlah karena
Tuhanmu dan sembelihlah hewan kurban. Sesungguhnya orang yang membencimu,
dialah yang terputus.” (QS Al Kautsar : 1 – 3)
Jumhur
ulama sepakat hukum ibadah qurban adalah sunnah muakkadah. Bagi yang memiliki
kelapangan sangat dianjurkan untuk berkurban dan makruh meninggalkannya. Rasulullah SAW dengan tegas mengatakan,
“Siapa yang memiliki kelonggaran tapi
tidak berkurban, maka janganlah mendekati tempat pelaksanaan shalat (Ied)
kami.” (HR Ibnu Majah, hasan)
Lapangkah Dompetku?
Disebutkan
“bagi yang memiliki kelapangan”, siapa sih maksudnya? Ulama menafsirkan yaitu mereka yang mampu
menafkahi diri dan keluarga yang ditanggungnya. Kalau Sisterfillah merasa
sedih masih belum bisa menunaikan ibadah qurban tahun ini, coba deh cek lagi sekilas
saja hal-hal kecil di sekeliling Sisterfillah.
Handphone, tablet, jam tangan, tas, sepatu,
pakaian, produk kosmetik/perawatan terkini—semua yang setahun terakhir ini kita
beli karena up-to-date, sedang trend, atau dengan alasan lucu
saja. Lalu buat list pengeluaran rutin kita, termasuk bill makan siang
di tempat wiskul populer, minuman kopi saat kongkow di kafe, tiket nonton film,
juga pengeluaran untuk liburan atau hobi. Nah, Sisterfillah seharusnya
sudah mulai mendapat gambaran alokasi pengeluaran selama ini.
Harga hewan kurban semisal kambing di tahun 2016
berkisar antara Rp.1.750.000 – Rp.4.500.000. Jika memilih kambing seharga
Rp.2.500.000, kita cukup menyisihkan uang kurang dari Rp.210.000 setiap bulan
selama setahun kemarin. Mungkin hampir sama dengan cicilan 0% untuk handphone kita, tagihan pulsa paket
internet, bills belanja saat Hari Diskon Nasional,
uang jajan di kafe sebulan, atau ongkos backpacker yang (katanya) super
hemat.
Ayo Bisa Qurban! Insya Allah
Ingin saja belum cukup. Niat ikhlas karena Allah
harus diiringi dengan kerja nyata alias langkah mewujudkannya. Menabung untuk
qurban bisa menjadi salah satu contoh. Saat ini ada beragam produk tabungan yang
ditawarkan lembaga keuangan bahkan LAZ untuk membantu umat Islam siap berqurban
setiap tahunnya. Bahkan beberapa menawarkan harga lebih murah untuk pembelian
di awal waktu karena hewan kurban diternak secara mandiri.
Sesuai definisinya, menabung adalah menyisihkan
uang untuk suatu tujuan jangka pendek. Menabung bisa jadi gampang-gampang
susah. Ada tips supaya tabunganmu
sukses sampai qurban tahun depan.
1.
Pilih tempat yang benar-benar aman
Menabung tidak harus di bank, bisa juga dengan
celengan. Pastikan aman, termasuk dari tangan jahil yang ingin “pinjam
sebentar” dari tabungan.
2.
Sisihkan bukan sisakan
Setelah menerima pendapatan, segera sisihkan untuk
tabungan. Disiplin. Sesuaikan dengan perkiraan harga hewan kurban yang ingin
dibeli.
3.
Atur prioritas
Bedakan antara keinginan dan kebutuhan. Pengeluaran
kebutuhan pokok pun jangan sampai berlebihan, seperti sering makan di luar.
Alhamdulillah bagi Sisterfillah yang telah
menunaikan ibadah qurban tahun ini. Bagi yang belum, semoga tahun depan Allah
mudahkan ya.
Love,
SLS Team
Contributor: Meidhita Anjani
Syariah Advisor: Fathimah
Syauqi
Editor: Anisa Muthi’ah
0 Response to "News " Tabungan Qurban ""
Post a Comment